Senin, 02 November 2015

Teknik Separasi Sablon


Dapat saya katakan disini bahwa prinsip film separasi adalah membuat suatu gambar utuh (full color) menjadi terpisah-pisah sesuai dengan warna-warna penyusunnya, karena prinsip kerja alat pencetak gambar adalah mencetak berdasarkan warna per warna.
Nah, disinilah pentingnya film separasi, bagaimana kita memisahkan dan mengelompokkan warna-warna penyusun gambar dengan tepat sehingga hasil pencetakannya dapat sama atau minimal mendekati sama dengan gambar aslinya.
Proses cetak separasi umumnya menggunakan warna-warna proses (prosess color), yaitu cyan (C), magenta (M), yellow (Y), dan Black (K) sehingga biasa disebut dengan warna CMYK. Dari perpaduan (kombinasi, percampuran) keempat warna tersebutlah sebenarnya dapat dihasilkan berbagai wacam warna yang menyusun suatu image. Misalnya untuk menghasilkan warna merah dilakukan dengan memadukan warna yellow dan magenta.
Perbandingan persentase antara yellow dan magenta atau dengan tambahan warna lain akan menentukan warna merah seperti apa yang dihasilkan. Misal 100% magenta dipadukan dengan 100% yellow (perbandingan 1:1) akan menghasilkan warna red (merah). Sedangkan perpaduan 60% magenta dan 100% yellow (perbandingan 3:5) akan menghasilkan warna orange. Atau perpaduan antara 20% magenta, 20% yellow dan 60% black (perbandingan 1:1:3) akan menghasilkan warna dark brown. dst. Warna-warna lain yang tidak bisa dihasilkan dari perpaduan warna CMYK (misalnya biru/merah/kuning/cokelat/emas/dsb tertentu) akan dicetak menggunakan warna khusus (biasanya warna panthone). Meskipun ada juga proses cetak yang warna dasarnya bukan CMYK, tetapi menggunakan enam warna dasar (hexachrome) yang terdiri atas hexachrome yellow, orange, magenta, cyan, green, dan black. Tetapi umumnya yang digunakan adalah warna CMYK.
Jika kita buka printer warna kita, kita akan menemukan cartridge pada printer tersebut akan terdiri dari sekat-sekat warna yang berisi warna-warna cyan, magenta, yellow dan satu tambahan lagi warna black. Ini berarti setiap kali kita mencetak foto warna kita pada selembar kertas, kita telah melakukan proses cetak separasi. Hanya saja, kita tidak perlu melakukan pemisahan warna terlebih dahulu, karena komputer telah melakukan pemisahan warna secara otomatis dan mengirimkannya kepada printer, sehingga printer bisa “tahu” warna cyan misalnya harus dicetak di posisi sebelah mana saja. Begitu pula pada proses cetak dengan menggunakan mesin cetak ataupun sablon, gambar dicetak dengan “menempatkan” warna-warna tertentu pada titik-titik bidang tertentu, yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk gambar yang diinginkan (misalnya foto kita). Tentu saja kita (melalui bantuan komputer) yang memisahkan penempatan warna-warna tersebut (dalam bentuk film, yang kemudian dibuat plat atau screen).
Bagaimana dengan sablon konvensional untuk mencetak separasi?
Sablon konvensional (manual) tetap bisa mencetak separasi. Hanya saja ini membutuhkan meja khusus jika ingin mendapatkan hasil yang bagus. Biasanya adalah meja panjang (miring atau datar) yang telah dilapisi lem untuk perekat bahan, dengan rel sebagai “jalanan” screen dan nok untuk pembatas posisi screen
Ini memungkinkan penempatan posisi tiap screen akan sama untuk semua bahan (lebih baik kalau bahan yang masih berbentuk potongan — bukan baju/kaos jadi), sehingga hasil yang didapat sama untuk tiap bahan.
Meski begitu, pengaturan posisi screen awal pada pencetakan sablon direct print untuk separasi sangat menentukan hasil yang didapat.
Apa sih bedanya sistem separasi CMYK dan index color ?

Separasi CMYK
Dengan teknik ini, suatu gambar yang full color, dengan menggunakan software grafis pada komputer,  dipisah menjadi 4 channel warna yang merupakan warna dasar, yaitu Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Silakan lihat tulisan terdahulu mengenai pisah warna dengan channel. Setelah hasil setting dibuatkan screen-nya (4 buah screen), maka pada saat penyablonan, yang digunakan adalah bahan sablon khusus untuk separasi. Pewarna yang digunakan untuk menyablon juga adalah warna dasar CMYK. Warna yang keluar pada bahan yang disablon, adalah hasil percampuran antara ke empat warna dasar tersebut. Jadi bisa dikatakan kita pasrah dengan warna yang terbentuk dari hasil percampuran tersebut. Paling-paling yang kita bisa upayakan adalah membolak-balik urutan warna yang naik cetak, kemudian kita lihat hasilnya. Dan tentu saja kualitas bahan sablon juga berpengaruh terhadap hasil warna yang keluar.

Index Color

Pada sistem index color, pemisahan warna pada sebuah gambar dilakukan dengan mengubahnya menjadi mode index (lihat tulisan mengenai pisah warna). Namun ada keterbatasan warna dengan menggunakan sistem ini, karena penyablonan tidak dilakukan dengan sistem percampuran warna seperti halnya separasi CMYK. Jadi tiap warna dibuat menjadi screen tersendiri. Kalau gambar aslinya full color, mungkin akan terdapat ratusan warna, sehingga jika menggunakan sistem index color, kita terpaksa membatasi warna yang akan digunakan, karena tidak mungkin membuat ratusan screen hanya untuk satu gambar, bisa kena biaya berapa tuh ?? Namun ada kelebihan dari sistem ini, yaitu warna yang keluar akan lebih tajam, dan bisa sesuai dengan keinginan kita.

Materi-materi sablon lainnya bisa di cek di website sablon murah

Selasa, 06 Oktober 2015

Bahan Cetak Sablon Part 2


Masih membahas tentang bahan afdruk (peka cahaya), apa aja sih lanjutan bahannya ? nyok kita simak bareng-bareng lanjutannya.

e. BAHAN PEKA SUPERXOL
Bahan peka superxol juga adalah bahan yang siap pakai karena tidak memerlukan air panas lagi untuk mengencerkan tatapi cukup dicampur dengan bahan sensistizer (cairan yang membuat emulsi menjadi peka terhadap sinar utra violet). Dijual dalam botol ukuran ¼ kg dan terdiri dari dua bagian yaitu Emulsion dan sensitizer. Bahan ini dikeluarkan dalam dua fungsi yaitu:
1. Bahan Peka Cahaya SUPERXOL 188 Merupakan bahan peka cahaya yang sangat efisien berbentukpasta dan siap pakai. Bahan ini sangat baik digunakan untuk mencetak dengan tinta basis minyak, dibuat khusus untuk melapisi screen nomer T 120 – T 200 / 200 S.
2. Superxol TX
Merupakan bahan peka cahaya khusus dibuat untuk melapisi screen untuk cetak TEXTILE SCREEN EMULSION dengan nomor screen T90 – T32.

f. DIEMA
Bahan peka cahaya diema dibuat khusus untuk melapisi permukaan screen basis minyak dan basis air dengan kualitas yang tidak berbeda jauh dari ulano atau superxol. Sebagaimana bahan peka cahaya bentuk pasta yang lainnya diema juga melengkapi dengan diema basis minyak dan diema tekstile yang keduanya mempunyai kemampuan cetak tinggi apabila digunakan pada alat screen yang sesuai fungsinya. Bahan ini terdiri dari 2 jenis, yaitu: Diema basis minyak dan Diema Textile
g. DIASOL
Bahan peka cahaya ini tidak berbeda jauh dengan bahan peka pasta lainnya terdiri dari 1 (satu) bagian campuran yaitu campuran antara: Polyninge Alcohol (berbentuk bubuk putih halus) OZ, air 10 –11 OZ dengan Potassin Bichromate atau Amninocan Bichromate ¼ OZ

Jumat, 02 Oktober 2015

Bahan Cetak Sablon Part 1


Untuk temen-temen yang mau belajar sablon, pasti bingung sebenernya apa aja sih bahan-bahan cetak sablon itu sendiri ? Disini kami akan sedikit sharing tentang itu. CEKIDOT !!
1. Bahan Afdruk (Peka Cahaya)
a. Gelatin Bichromate
Obat afdruk ini adalah hasil campuran antara bubuk gelatin dengan kalium bichromate (bahan utama) kemudian ditambah lagi dengan bahan lain seperti Citrunzur, Amoniak liquida yang selanjutnya dilarutkan dengan air panas.
b. CHROM GELATINE
Jenis obat afdruk shrom gelatine biasa dijual dalam keadaan jadi. Daya reaksi terhadap sinar lebih cepat dibanding dengan gelatin bichromate. Kebutuhan penyinaran untuk pemindahan gambar lebih singkat. Adapun campurannya adalah 10 gr chrom gelatin dicampur 40 gr air panas.
c. CHROMATINE
Obat pembangkit jenis chromatine memiliki kepekaan terhadap sinar sangat tinggi (perubahan lapisan chromatine pada waktu penyinaran lebih cepat). Merupakan bubuk berwarna putih kekuning – kuningan. Larutan chromatine mudah membeku (jika larutan dalam keadaan dingin). Untuk mengembalikan keadaan semula, larutan yang telah membeku dipanaskan kembali (mencair kembali). Ketiga bahan tersebut diatas (A – C) berbentuk serbuk.
d. ULANO
Bahan peka cahaya Ulano adalah obat afdruk dalam bentuk pasta yang siap pakai. Bahan peka cahaya Ulano dibuat khusus untuk melapisi screen dengan daya tahan tinggi terhadap pengaruh gesekan rakel, cuaca dan bahan pencampur tinta baikminyak maupun air.
Berdasarkan penggunaannya, bahan peka cahaya Ulano dibagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Basis minyak yaitu : Ulano 133
Bahan ini merupakan obat afdruk siap pakai dan berwarna kuning, memiliki daya tahan yang sangat kuat dan tidak mudah terkikis oleh bahan cat atau tinta yang campurannya mempergunakan bahan minyak seperti M3, M4 Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
2. Ulano TZ – TZD
Seperti halnya ulano 133, ulano TZ juga merupakan bahan afdruk yang paling baik dibandingkan dengan bahan peka cahaya sejenis dan khusus dipergunakan untuk melapisi screen basis air memiliki daya tahan yang kuat serta tidak mudah terkikis oleh bahan cat/tinta berbasis air seperti tekstil color, pigmen, printing paste dan semua bahan cetak yang mengandung air. Ulano TZ dibuat khusus untuk screen dengan mencetak kaos sprei, spanduk, batik dan jenis bahan lainnya. Untuk menghasilkan gambar raster halus sampai kepadatan 80% dapat dihasilkan dengan baik tanpa bahan khusus.

Kamis, 01 Oktober 2015

Perbedaan Sablon Manual dan Digital


Proses pengerjaan sablon digital relatif lebih mudah, lebih cepat dan mampu produksi dengan kuantity yang sedikit dibandingkan dengan sablon manual. Peralatan yang diperlukanpun relative lebih sedikit. Untuk memulai bisnis sablon digital, Anda hanya memerlukan printer yang telah  dimodifikasi, sehingga dapat menampung tinta khusus, yaitu tinta sublim. Selain itu, Anda juga memerlukan alat press temperatur tinggi. Prosesnya sederhana, Anda tinggal membuat desain gambar seukuran A4 dikomputer, kemudian posisi gambar Anda balik, lalu tinggal cetak dengan menggunakan printer. Kertas yang digunakan untuk mencetak sebaiknya inkjet paper. Setelah dicetak, nyalakan mesin press sampai suhu sekitar 200 derajat. Lalu press kaos dengan kertas hasil cetakan tadi sekitar 30 detik, dan hopla, sablonan Anda sudah jadi. Yang perlu diperhatikan adalah, jika Anda mencetak dengan inkjet paper, maka kaos yang Anda  pergunakan harus memilik campuran polister, tidak bisa kaos berbahan katun 100%. Namun jika Anda menggunakan transfer paper, gambar dapat dicetak ke kaos katun tersebut, dengan transfer paper menempel ke kaos. Hasil warna yang tercetak di kaos adalah full color, sesuai dengan warna yang ada di komputer, namun itu juga tergantung tinta sublim yang dipergunakan, apakah berkualitas atau tidak

Untuk sablon manual, proses yang dipergunakan lebih rumit. Perlengkapannyapun lebih banyak, yaitu antara lain, printer laser, rakel, screen, alat pengering, dan meja sablon. Dan warna yang diperoleh tidak full color seperti sablon digital, jadi masing-masing warna membutuhkan cetakan printer laser sendiri-sendiri. Jadi prosesnya, dengan menggunakan  komputer, Anda harus memisahkan tiap warna dari desain Anda. Setelah dipisahkan, warna tersebut harus diubah menjadi warna hitam dengan komputer Anda. Baru setelah itu dicetak dengan printer laser. Pencetakan dilakukan untuk tiap warna yang akan disablon. Setelah dicetak, Anda harus membuat screen dengan hasil cetakan tersebut. Kemudian screen  disemprot dengan alat penyemprot, sehingga nantinya yang akan disablon ke kaos berlubang. Setelah screeen selesai (untuk semua warna), Anda mulai dapat menyablon ke permukaaan kaos dengan menggunakan screen yang sudah Anda buat. Caranya, screen Anda letakkan di atas kaos, lalu tuangkan pasta sesuai warna yang diinginkan ke atas screen. Dengan  menggunakan rakel, tarik pasta tadi secara merata kepermukaan screen yang berlubang tadi, sehingga pasta tadi turun ke kaos. Lalu keringkan kaos, dan lakukan hal yang sama untuk warna yang lain (dengan screen yang lain). Jadi, memang cukup panjang proses membuat sablon secara manual.

Namun demikian mengapa para produsen kaos distro tetap menggunakan teknik sablon manual ? Karena kualitas sablon yang dihasilkan lebih bagus dari pada sablon digital, dan hasilnya lebih tahan lama. Selain itu, variasi sablon manualpun beragam, misalnya variasi warna emas, sablon timbul, plastisol, fosfor, dan lain sebagainya.

copas bahan dari website sablon murah bekasi

Selasa, 29 September 2015

Peralatan Bisnis Sablon Part 3


Peralatan-peralatan untuk bisnis sablon (part 3)

6. Rak Jemur
Rak jemur berfungsi sebagai tempat pengeringan hasil cetakan atau sablonan. Bahan yang digunakan untuk membuat rak adalah kayu jati, meranti, atau sejenisnya. Bentuk rak yang baik ialah reng atau lis, yang dibuat persegi empat dan pada masing-masing sisi dihubungkan dengan anyaman tali nylon yang mempunyai ketahanan dan elastis yang baik. Jarak antara tali satu dengan yang lain lebih kurang 5 Cm.
7. Gelas Ukur
Kegunaan gelas ukur adalah untuk mengukur bahan zat cair yang memerlukan ketepatan jumlah ukuran dalam cc. Gelas ukur biasanya untuk mengukur penggunaan pigment atau zat pewarna tinta.
8. Mangkuk Plastik
Mangkuk plastik berfungsi sebagai tempat mengolah bahan peka cahaya yang berupa serbuk seperti, Chromatine, Chrom Gelatine, Gelatine Bichromate, atau untuk mengolah bahan pengapus peka cahaya (obat afdruk). Plastik tahan terhadap bahan soda api, Sodium Hyphokloride yang kedua bahan ini mudah bereaksi dengan bahan logam.
9. Bantalan Pengalas
Bantalan pengalas terbuat dari bahan kayu yang diberi karet dan ditutupi dengan kain warna gelap. Fungsi dari bantalan pengalas adalah untuk alas tekanan kaca terhadap film di atas permukaan screen, mencegah pembiasan sinar dan menjamin ketajaman hasil afdruk.
10. Kaca Penekan
Kaca penekan adalah kaca bening persegi empat setebal ± 5 mm, yang digunakan untuk menekan film dari atas, mencegah pembiasan sinar terhadap film, menjamin kemantapan posisi film di atas screen dan sekaligus menjamin ketajaman hasil afdruk.
11. Meja Gambar
 Meja gambar adalah meja yang di atasnya diberi kaca bening setebal lebih kurang 5 mm dan di bawahnya diberi lampu. Meja gambar berfungsi sebagai tempat untuk mengecek atau mengontrol film sebelum pengafdrukan dan hasil cetakan.
12. Central Coater
 Central Coater adalah bahan yang terbuat dari stainlesstil yang dilapisi bahan monyl dan berbentuk segi empat panjang sertamenyerupai dusgrip (tempat pensil). Central Coater berfungsi sebagai alat untuk melapisi bahan peka cahaya (obat afdruk) pada permukaan screen

Minggu, 20 September 2015

Peralatan Bisnis Sablon Part 2


Sebelumnya sudah dijelaskan tentang screen. Masih semangat untuk belajar ? hehe. Yuk kita lanjutkan kembali materinya.
2. Rakel
Rakel berguna untuk menekan tinta dari kain screen (saring) ke atas kertas atau bahan lain yang akan disablon. Biasanya terbuat dari karet atau plastik sintetik. Pada bahan yang lunak dan tumpul biasanya mengalirkan lebih banyak tinta pada media cetak. Sedangkan bahan yang keras dan tajam mengalirkan lebih sedikit tinta, sehingga mempercepat pengeringan. Macam-macam bentuk rakel:
a. Ujung bundar untuk memindahkan tinta dalam jumlah banyak, misalnya untuk mencetak warna terang diatas latar belakang gelap diatas obey datar. Juga digunakan untuk mencetak tinta fluorescent.
b. Satu sisi miring, untuk menyablon diatas gelas atau plastik keras seperti kaca, pelat nama dan lain – lain yang datar dengan permukaan halus. Jumlah tinta yang dijumlahkan sedikit.
c.  Dua sisi miring, digunakan untuk menyablon di atas benda – benda yang berbentuk silinder atau permukaan yang tidak rata, seperti botol, atau kain dengan desain penuh detail.
d. Dua sisi miring dengan ujung datar, digunakan untuk menyablon diatas keramik. Bentuk ini memindahkan banyak tinta. Sisi bulat, digunakan untuk menceta di atas kain karena memindahkan banyak tinta.
3.  Meja Cetak
Meja cetak yang digunakan khusus untuk sablon, yaitu daun meja dibuat dari kaca dengan ketebalan 5 mm. Rancangan dibuat khusus untuk sablon dengan posisi kedudukan engsel penyekat (catok) sejajar dengan permukaan kaca.
4. Catok ( Engsel Cetak )
Catok/engsel penyekat merupakan gabungan dari alat penyekat (catok dengan engsel). Pada satu bagian sebagai alat penyekat (melakukan tekanan pada sisi bingkai), sedang bagian lain, engsel berfungsi sebagai alat yang menggerakkan catok.
5. Bingkai ( Frame ) Screen
Bahan yang dipakai untuk membuat bingkai screen harus dari kayu jati. Maksudnya adalah agar tahan lembab (basah), panas matahari, dan bahan-bahan kimia. Oleh karena itu dipilih dari bahan yang baik atau bahan yang tidak mudah terpengaruh oleh suhu (temperature). Tebal penampang ± 3 Cm dengan lebar 5 Cm, dibuat sesuai dengan keperluan. Makin besar ukuran bingkai, makin tebal penampangnya. Permukaan bingkai harus rata, tidak melengkung.

Sumber: sablon kaos bekasi 

Sabtu, 19 September 2015

Peralatan Bisnis Sablon Part 1


1. Screen
Screen atau kain screen adalah alat untuk memegang gambar yang digunakan mencetak/menyaring cat/tinta, merupakan peralatan utama yang digunakan dalam kegiatan cetak sablon. Screen terbuatdari kain kasa (sutra) seperti saringan. Cara menggunakannya adalah terlebih dahulu screen dipasangkan pada bingkai kayu atau dengan keadaan kain ditegangkan, sehingga tinta akan mengalir melalui pori – pori screen yang kecil dan tipis. Screen memiliki beberapa macam ukuran pori - pori (lubang), yang penggunaannya disesuaikan dengan benda yang akan dicetak, semakin tinggi ukuran kain screen berarti semakin halus keadaan kain tersebut (semakin banyak lobang/saringannya), yang berarti lubangnya semakin sempit/kecil, sebaliknya semakin rendah nomer kain berarti semakin besar pori – pori screen, jumlah lubangnya semakin sedikit, tetapi lubangnya/pori-pori justru lebih besar.
Jenis dari kain saring (screen) ada bermacam – macam:
a) Kain sutra
Pengunaan kain screen sutra sebagai tabir screen dimanfaatkan terbatas pada jenis – jenis benda yang meresap (kain) mengingat kemampuan tabir sutra hanya untuk sekali pakai, karena memiliki kelemahan sebagai berikut:
1) Lemah terhadap zat kimia
2) Tidak memiliki ukuran jumlah lubang
3) Tidak memiliki daya lentur
4) Dalam penggunaan sutra tahan lama.

b) Kain Monofilamen
Kain Monofilamen terbuat dari benang tunggal yang dianyam. Kain ini memberi pencetakan yang halus, aliran tinta yang mudah diatur dan hasil cetakan yang tajam. Kain monofilamen bisa terbuat dari nylon (polymide) atau polyster. Kain nylon monofilament sangat elastis, tahan gesekan dan tahan bahan –bahan kimia, dapat dipakai berulang – ulang, dan sangat cocok untuk pekerjaan yang memerlukan register yang sangat tinggi.
c) Kain Multifilamen
Kain monofilamen terbuat dari beberapa benang tunggal kecil yang dipelintir dan dianyam. Pelintiran ini menghasilkan kain yang lebih berat, tebal yang menyebabkan penghantaran tinta lebih banyak. Kain ini cocok untuk mencetak kain.
d) Kain polyster
Kain polyster tersedia dalam jenis multifilamen dan monofilamen. Jenis monoofilamen lebih banyak di pakai, jenis ini lebih tahan gesekan dan tidak terlalu elastis, sehingga baik untuk pekerjaan yang memerlukan registrasi.
e) Kain Stainlisstel
Kain stainless stell adalah kain monofilament yang dapat melekatkan film “Inderect Stencil” dengan baik. Kain ini sangat stabil, kuat dan tahan gesekan dan tidak menimbulkan listrik statis,oleh karena itu kain ini cocok untuk mencetak di atas gelas, keramik, benda elektronoik, karena tidak menimbulkan listrik statis, maka sangat cocok untuk mencetak daiatas pelastik.
f) Kain Nylon
Kain nylon merupakan bahan yang dibuat khusus dari nylon monofilament sebagai syarat mutlak dalam pencetakan sablon. Kain nylon banyak beradar di pasaran dibandingkan jenis kain screen yang lainnya.

nyomot artikel dari sablon murah berkualitas